Nilai Ekspor Februari 2024 Turun Hingga US$ 19.31 Miliar

Nilai Ekspor Februari 2024 Turun Hingga US$ 19,31 Miliar

Nilai Ekspor Februari 2024 Turun Hingga US$ 19,31 Miliar – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor raih US$ 19,31 miliar pada Februari 2024. Angka ini turun 8,34% dari posisi Januari 2024 dan kontraksi hingga 9,45% kalau di bandingkan dengan periode yang mirip tahun sebelumnya. Penurunan nilai ekspor secara bulanan dan tahunan utamanya di sebabkan oleh penurunan nilai ekspor sektor industri pengolahan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan slot online resmi nilai ekspor migas raih US$ 1,22 miliar pada Februari 2024. Nilai ini menyatakan kontraksi hingga 12,93%dari posisi Januari 2024.

Penurunan ekspor migas di dorong oleh penurunan ekspor gas dengan andil penurunann 1,58%. Sementara itu nilai ekspor non migas raih US$ 18,09 miliar atau turun 5,27% dari bulan sebelumnya.

“Penurunan nilai ekspor Februari di dorong oleh penurunan ekspor non migas terlebih pada besi dan baja (HS 72) dengan andil penurunan 3,26%, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) dengan andil penurunan sebesar 2,6%, dan juga logam mulia dan perhiasan permata dengan andil penurunan sebesar 0,6%,” ucap Amalia di dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Jumat (15/3/2024).

Nilai Ekspor Februari 2024 Turun Hingga US$ 19,31 Miliar

Jika di lihat secara tahunan situasi ekspor mengalami kontraksi 9,45% sebab terjadinya penurunan ekspor non migas terlebih pada lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), bahan bakar mineral (HS 27), dan besi baja (HS 72).

Bila di rinci menurut sektor, maka ekspor nonmigas terbagi di dalam tiga sektor. Secara tahunan seluruh sektor mengalami penurunan kalau pertanian yang meningkat 16,91% sedang penurunan terdalam terjadi pada industri pengolahan yang turun 11,49%.

Baca Juga: BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai April 2024

Pertama, yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan nilai ekspor raih US$ 390 juta. Ekspor pada sektor ini tumbuh 5,37% namun mengalami kontraksi hingga 16,91 % secara tahunan .

Kedua yaitu, sektor pertambangan toto hk dan lainnya sebesar US$ 4,05 miliar. Jika di lihat secara bulanan ekspor sektor ini tumbuh 9,7 sedang secara tahunan mengalami kontraksi 7,54%.

Ketiga, yaitu sektor industri pengolahan memberi tambahan kontribusi ekspor US$ 13,64 miliar. Jika di bandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar mengalami kontraksi 9,22% dan secara tahunan turun 11,49%.

“Penurunan nilai ekspor industri pengolahan (secara bulanan) utamanya di sebabkan oleh penurunan ekspor minyak kelapa sawit, logam basic bukan besi, besi dan baja, barang perhiasan dan barang berharga, dan juga alumunium,” pungkas Amalia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *