Mengingat Janji Jokowi Terhadap Masyarakat Papua – Melanjutkan komitmennya sebagaimana dilakukannya pada periode pertama kepemimpinannya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan terus memberikan perhatian terhadap pembangunan Papua. Salah satunya, dengan lebih sering mengunjungi Papua dan Papua Barat. Presiden bahkan berjanji dalam periode kedua kepemimpinannya saat ini ( akan mengunjungi wilayah Papua 2-3 kali dalam setahun. “Hitungan saya hari ini adalah yang ke-13 ke Tanah Papua, mungkin yang lain hanya dua, tiga, atau empat kali, saya sudah 13 kali. Terjemahkan rtp spaceman sendiri artinya apa,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan Jembatan Youtefa, di Kota Jayapura, Papua, Senin siang. Sementara terkait dengan usulan rencana pemekaran Papua menjadi 3-5 provinsi, Presiden Jokowi mengatakan, dirinya selalu melihat aspirasi dari bawah. Ia mengaku sudah menerima aspirasi itu waktu berada di Wamena, Senin pagi, dan aspirasi-aspirasi itu nanti akan ditindaklanjuti. “Tapi yang jelas sampai hari ini kita masih moratorium untuk pemekaran, tapi untuk aspirasi yang tadi disampaikan kepada saya segera akan saya tindaklanjuti,” tegas Presiden Jokowi.
Membangun Istana Presiden di Papua
Pegiat hak asasi manusia di Papua, Yan Christian Warinussy, menilai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan sejumlah tokoh Papua di Istana Negara, Jakarta, hari Selasa (10/09), “tidak menyentuh persoalan yang bergejolak di Papua saat ini”. Ia mengeklaim bahwa semua tamu undangan berasal dari kalangan propemerintah. “Kita bertanya-tanya. Tidak ada satu pun substansi yang mempersoalkan rasisme yang kemarin terjadi terhadap mahasiswa, diskriminasi yang terjadi terhadap mahasiswa. Dan bukan hanya mahasiswa, orang Papua [secara keseluruhan],” ujarnya kepada BBC News Indonesia. Ia mengatakan pihak-pihak yang terlibat dalam demonstrasi tanggal 19-21 Agustus tidak diundang dalam dialog Jokowi dengan para tokoh Papua.
Setidaknya 61 tokoh Papua diundang oleh Jokowi ke Jakarta. Mereka mewakili elemen yang mencakup tokoh adat, gereja, organisasi, akademisi, mahasiswa, perempuan, dan pemuda. Dalam pertemuan ini, Jokowi antara lain menyanggupi permintaan rajamahjong para tokoh Papua dan Papua Barat untuk membangun Istana Presiden di Papua. “Mulai tahun depan istananya akan dibangun,” cetus Jokowi yang disambut tepuk tangan hadirin. Permintaan untuk membangun kantor presiden di Jayapura merupakan satu dari sepuluh aspirasi yang disampaikan para tokoh Papua.
Jaminan Peserta Pilkada di Papua adalah OAP
Dalam kesempatan itu, MRP juga meminta Jokowi untuk menjamin hak politik warga Papua. Mereka ingin pemerintah pusat memastikan calon-calon kepala daerah di Papua pada Pilkada Serentak 2024 adalah orang asli Papua (OAP). “Harapan kami semua hal ini bisa dapat dipertimbangkan slot bet 100 perak dan bisa memberikan pendapat dari Bapak Presiden dan juga jajarannya,” ujarnya. Ada beberapa aspirasi masyarakat Papua yang dibawa ke dalam pertemuan dengan Jokowi. Mulai dari pengetatan pengawasan dana otsus hingga keikutsertaan dalam upacara 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN). “Kami minta untuk Bapak Presiden mengundang kami untuk hadir supaya kita sama-sama merayakan 17 Agustus itu di IKN karena itu ibu kota baru sehingga kami bagian garuda slot dari pemerintah di daerah,” ujar Agustinus.